GURU PROFESI MULIA ?
Dalam sebuah hadist nabi mengatakan bahwa, apabila mati anak adam maka putuslah sekalian amalannya, kecuali tiga, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermafaat dan anak yang sholeh yang selalu mendoakan orang tuannya. dari hadist tersebut Allah menjanjikan pada manusia, walaupun manusia sudah meninggal tetapi ada tiga amalan yang masih bisa diterima, sebagai seorang guru salah satu amalan yang masih mengalir adalah ilmu yang bermanfaat yang sudah diajarkan pada anak didik dan ilmu tersebut digunakan oleh anak didik dalam hidup mereka.
Tetapi sebaliknya jika ilmu yang diajarkan pada anak didik, kemudian digunakan di jalan yang salah, mendatangkan mudorat dan kehancuran dipermukaan bumi serta menyebabkan orang lain terganggu ataupun celaka, maka orang yang mengajarkan ilmu tersebut akan diminta pertanggungjawabanya.
Oleh karena itu ketika mengajarkan sesuatu ilmu pada anak didik, harus dipastikan bahwa ilmu yang diajarkan tersebut bermanfaat bagi mereka, apalagi jika ilmu yang diajarkan tesebut kemudian juga diajarkan pada orang lain, sehingga amalnya akan terus mengalir tanpa batas, dan berlipat ganda.
Guru adalah profesi yang mulia karena guru bukan hanya mendidik dan mengajar suatu ilmu pada anak didik tapi juga menanamkan nilai-nilai luhur dalam diri seorang anak didik, orang tua manapun tidak akan sanggup mendidik anaknya sendiri, dalam ilmu formal dan kepribadian, anak lebih banyak belajar dari seorang guru, anak bisa membaca karena guru, anak bisa menulis karena guru, anak punya sikap sopan dan santun karena guru, anak peduli dengan lingkungan karena guru seperti Lirik lagu ini : “kamu bisa pintar dibimbing pak guru, kamu bisa pandai dibimbing pak guru, guru bak pelita, penerang gelap gulita, jasamu tiada tara”.
Guru punya tanggung jawab besar dalam mempersiapkan sumber daya manusia, yang dapat memimpin bangsa ini, yang menciptakan sumber daya yang berkualitas, cerdas, kreatif dan inofatif, mejadikan anak didik seperti itu bukan perkara mudah, butuh keuletan dan kesabaran serta kemitmen tinggi agar apa yang diharapkan dapat tercapai, tidak ada kata menyerah, karena dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tidak dikenal dengan produk gagal.
Menjadi guru harus sabar dalam menghadapi anak didik, karena masing masing-masing anak didik punya karakter yang berbeda, ada anak yang suka ribut, cuek, egois, tidak peduli dengan orang lain, suka mengganggu di kelas, bahkan ada yang kasar dalam tindakan dan bicara, dalam hal ini guru harus bisa memahaminya dan memenajemen segala bentuk perbedaan tersebut, dengan harapan bahwa ilmu yang diajarkan betul-betul dapat diterima dengan baik oleh anak didik,dengan berbagai macam karakter yang ditemui, apakah guru harus marah, mencerca, menghardik, memukul dan sebagainya? disinilah peran guru sebenarnya, harus bisa mencari cara yang tepat untuk menghadapi anak didik yang beragam karakter. kata kuncinya adalah sabar dan bedoa pada Allah agar beri petunjuk untuk menghadapinya.
Dalam menjalankan tugas sebagai guru harus ikhlas, menurut bahasa ikhlas artinya tulus dan bersih. Sedangkan menurut istilah, ikhlas adalah mengerjakan suatu kebaikan dengan semata-mata mengharap ridho Allah SWT, sangat sederhana sekali, tapi sulit untuk dilakukan, sebagai contoh ketika ada anak didik tidak buat tugas yang diberikan sering guru ngomel bahkan hingga keluar kata-kata "saya sudah capek ngajar, kalau begini terus carilah sekolah lain yang sanggup menghadapi tingkah laku kalian", ini adalah kata-kata putus asa yang keluar dari seorang guru, wajar dan tidak ada salahnya untuk menasehati dan memberikan pembinaan tapi mencerminkan sikap guru kurang ikhlas dalam mengajar.
Sikap menyerah dan putus asa adalah manusiawi, pasti seseorang yang sudah berulang kali mencoba dan mencoba lagi kemudian gagal, dan gagal lagi, hingga muncul sikap putus asa dan akhirnya menyerah dan tidak berbuat apa apa lagi, sikap seperti itu seharusnya tidak dimiliki oleh seorang guru, bagaimanapun hebatnya tantangan dan hambatan dalam menghadapi dan mengajar anak didik dengan berbagai macam karakter, guru harus tetapi semangat untuk terus memberikan bimbingan dan pengajaran pada anak didik dengan baik dan penuh kasih sayang, karena belajar membutuhkan proses yang tidak sebentar seperti membalikan telapak tangan, jika prosesnya sudah dilewati dengan baik yakinlah bahwa hasilnya pasti akan kelihatan.
Ketika mendengar dan melihat video klip lagu Oemar Bakhri karya Iwan Fals, sangat menyedihkan sekali, guru identik dengan sepeda kumbang, mengenakan pakaian safari, dengan sebuah tas jelek,
Oemar Bakri... Oemar Bakri pegawai negeri
Oemar Bakri... Oemar Bakri 40 tahun mengabdi
Jadi guru jujur berbakti memang makan hati
Oemar Bakri... Oemar Bakri banyak ciptakan menteri
Oemar Bakri... Bikin otak orang seperti otak Habibie
Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri
Tetapi sebaliknya jika ilmu yang diajarkan pada anak didik, kemudian digunakan di jalan yang salah, mendatangkan mudorat dan kehancuran dipermukaan bumi serta menyebabkan orang lain terganggu ataupun celaka, maka orang yang mengajarkan ilmu tersebut akan diminta pertanggungjawabanya.
Oleh karena itu ketika mengajarkan sesuatu ilmu pada anak didik, harus dipastikan bahwa ilmu yang diajarkan tersebut bermanfaat bagi mereka, apalagi jika ilmu yang diajarkan tesebut kemudian juga diajarkan pada orang lain, sehingga amalnya akan terus mengalir tanpa batas, dan berlipat ganda.
Guru adalah profesi yang mulia karena guru bukan hanya mendidik dan mengajar suatu ilmu pada anak didik tapi juga menanamkan nilai-nilai luhur dalam diri seorang anak didik, orang tua manapun tidak akan sanggup mendidik anaknya sendiri, dalam ilmu formal dan kepribadian, anak lebih banyak belajar dari seorang guru, anak bisa membaca karena guru, anak bisa menulis karena guru, anak punya sikap sopan dan santun karena guru, anak peduli dengan lingkungan karena guru seperti Lirik lagu ini : “kamu bisa pintar dibimbing pak guru, kamu bisa pandai dibimbing pak guru, guru bak pelita, penerang gelap gulita, jasamu tiada tara”.
Guru punya tanggung jawab besar dalam mempersiapkan sumber daya manusia, yang dapat memimpin bangsa ini, yang menciptakan sumber daya yang berkualitas, cerdas, kreatif dan inofatif, mejadikan anak didik seperti itu bukan perkara mudah, butuh keuletan dan kesabaran serta kemitmen tinggi agar apa yang diharapkan dapat tercapai, tidak ada kata menyerah, karena dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tidak dikenal dengan produk gagal.
Menjadi guru harus sabar dalam menghadapi anak didik, karena masing masing-masing anak didik punya karakter yang berbeda, ada anak yang suka ribut, cuek, egois, tidak peduli dengan orang lain, suka mengganggu di kelas, bahkan ada yang kasar dalam tindakan dan bicara, dalam hal ini guru harus bisa memahaminya dan memenajemen segala bentuk perbedaan tersebut, dengan harapan bahwa ilmu yang diajarkan betul-betul dapat diterima dengan baik oleh anak didik,dengan berbagai macam karakter yang ditemui, apakah guru harus marah, mencerca, menghardik, memukul dan sebagainya? disinilah peran guru sebenarnya, harus bisa mencari cara yang tepat untuk menghadapi anak didik yang beragam karakter. kata kuncinya adalah sabar dan bedoa pada Allah agar beri petunjuk untuk menghadapinya.
Dalam menjalankan tugas sebagai guru harus ikhlas, menurut bahasa ikhlas artinya tulus dan bersih. Sedangkan menurut istilah, ikhlas adalah mengerjakan suatu kebaikan dengan semata-mata mengharap ridho Allah SWT, sangat sederhana sekali, tapi sulit untuk dilakukan, sebagai contoh ketika ada anak didik tidak buat tugas yang diberikan sering guru ngomel bahkan hingga keluar kata-kata "saya sudah capek ngajar, kalau begini terus carilah sekolah lain yang sanggup menghadapi tingkah laku kalian", ini adalah kata-kata putus asa yang keluar dari seorang guru, wajar dan tidak ada salahnya untuk menasehati dan memberikan pembinaan tapi mencerminkan sikap guru kurang ikhlas dalam mengajar.
Sikap menyerah dan putus asa adalah manusiawi, pasti seseorang yang sudah berulang kali mencoba dan mencoba lagi kemudian gagal, dan gagal lagi, hingga muncul sikap putus asa dan akhirnya menyerah dan tidak berbuat apa apa lagi, sikap seperti itu seharusnya tidak dimiliki oleh seorang guru, bagaimanapun hebatnya tantangan dan hambatan dalam menghadapi dan mengajar anak didik dengan berbagai macam karakter, guru harus tetapi semangat untuk terus memberikan bimbingan dan pengajaran pada anak didik dengan baik dan penuh kasih sayang, karena belajar membutuhkan proses yang tidak sebentar seperti membalikan telapak tangan, jika prosesnya sudah dilewati dengan baik yakinlah bahwa hasilnya pasti akan kelihatan.
Ikhlas
ialah, menghendaki keridhaan Allah dalam suatu amal, membersihkannya
dari segala individu maupun duniawi. Tidak ada yang melatarbelakangi
suatu amal, kecuali karena Allah dan demi hari akhirat.
Sumber: https://almanhaj.or.id/2977-pengertian-ikhlas.html
Sumber: https://almanhaj.or.id/2977-pengertian-ikhlas.html
Ikhlas
ialah, menghendaki keridhaan Allah dalam suatu amal, membersihkannya
dari segala individu maupun duniawi. Tidak ada yang melatarbelakangi
suatu amal, kecuali karena Allah dan demi hari akhirat.
Sumber: https://almanhaj.or.id/2977-pengertian-ikhlas.html
Sumber: https://almanhaj.or.id/2977-pengertian-ikhlas.html
Ketika mendengar dan melihat video klip lagu Oemar Bakhri karya Iwan Fals, sangat menyedihkan sekali, guru identik dengan sepeda kumbang, mengenakan pakaian safari, dengan sebuah tas jelek,
Oemar Bakri... Oemar Bakri pegawai negeri
Oemar Bakri... Oemar Bakri 40 tahun mengabdi
Jadi guru jujur berbakti memang makan hati
Oemar Bakri... Oemar Bakri banyak ciptakan menteri
Oemar Bakri... Bikin otak orang seperti otak Habibie
Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri
Komentar
Posting Komentar